Donny van de Beek, sejak dibeliManchester UniteddariAjax Amsterdampada musim panas 2020, pemain asal belanda tersebut kesulitan untuk mendapatkan menit bermain bersamaSetan Merah. Padahal,Manchester UnitedmenebusDonny van de Beekdengan harga yang tak sedikit, dana sebesar 40 juta pounds atau sekitar Rp 791 miliar rela dikeluarkan United untuk memboyongnya dariAjax Amsterdam. Pelatih Setan Merah, Ole Gunnar Solskjær, tak memberi kepercayaan lebih untukDonny van de Beek.
Musim lalu, PadaLiga Inggrismusim 2020/2021, pemain berusia 24 tahun tersebut, hanya bermain sebanyak 16 kali, dan hanya dua kali turun sebagai pemain 11 utama. Musim ini, lebih parah lagi. Donny van de Beek, hanya mencicipi 17 menit bermain dari 11 laga awal United di Liga Inggris. Sedangkan di Liga Champions, nominator Ballon d'Or tahun 2019 itu hanya diberi kesempatan bermain selama 48 menit.
Menit diantaranya adalah saat United meraih hasil imbang saat bertandang ke stadion Atalanta pada (3/10/2021). Kepiluan yang dialamiDonny van de Beeklantas mendapat perhatian dari legendaManchester United, Gary Neville. Gary tidak pernah mengerti apa yang terjadi dalam diriDonny van de Beek. Dia juga tidak mengetahui pasti apa yang kemudian membuatnya jadi pemain yang tak diinginkan.
“Aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan van de Beek, yang pasti dia saat ini sedang merasakan tekanan luar biasa,” ucap Gary Neville dilansir skysport. Gary pun terbingung bingung, apa alasanManchester Unitedmemboyongnya dari Ajax, mengingat, stock gelandangSetan Merahsudah diisi oleh sederet pemain yang tipenya hampir sama dengan van de Beek. United dirasa lebih membutuhkan seorang gelandang bertahan, sedang Donny van dee Beek lebih bermain ke depan, menjadi gelandang serang ataupun bermain di areal sentral.
Apa yang disampaikan Gary memang masuk akal,Setan Merahsaat mendatangkan Donny sudah memiliki banyak pemain di posisi gelandang tengah dan serang. Pemain pemain tersebut adalah, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Nemanja Matic, Fred dan Scott McTominay. KepiluanDonny van de Beekmemuncak saat pertandingan di Liga Champions.
Pemain bernomor punggung 34 itu kepergok ngambek saat lagaManchester Unitedvs Villareal di Old Trafford. Solskjaer tak memilihnya turun sebagai pengganti dan lebih memilih memasukkan Fred dalam laga yang berkesudahan kemenangan United dengan skor 2 1 itu. Donny pun kesal dan membanting rompi yang digunakannya, lalu duduk di bangku cadangan sambil geleng geleng kepala, seakan tak percaya dirinya begitu tak terpakai untuk Ole.
Sejak itu, di pertandingan Liga Inggris, van de Beek kembali hanya menjadi penonton di bangku cadangan, tak ada kesempatan bermain untuknya sama sekali. Dalam hal ini, banyak yang kemudian mengarahkan sorotan pada sosok Ole sebagai pelatihManchester United. Semua mengaku bingung mengapa pelatih asal Norwegia itu tak kunjung memberi kesempatan pada Donny.
Padahal, di awal perekrutannya, Donny dengan gamblang menjelaskan bahwa Ole telah berbicara dengannya, dan pelatih berusia 48 tahun tersebut percaya dengan kemampuannya. "Saya sudah berbicara dengan manajer dan dia memberikan perasaan yang baik kepada saya," KataDonny van de Beekpada awal kedatangannya di Old traford dilansir Mirror. "Dia (Solskjaer) tahu betul kualitas dan kemampuan saya dan berpikir bahwa saya bisa menjadi pemain penting bagi tim, saya berharap itu akan berhasil," Lanjutnya dengan yakin.
Namun, faktanya sangat berbeda di lapangan, Donny menjadi pemain yang disampingkan Ole dan tak dilirik sebagai pemain yang dapat memberi dampak untuk permainanManchester United. Padahal, secara kualitas, Donny merupakan pemain yang mumpuni. Ketika masih membela Ajax Amsterdam, Donny van de Beek telah berhasil mempersembahkan gelar Eredivisie Belanda, KNVB Cup, Johan Cruyff Shield, dan sekali masuk ke partai final Europa League.
Bahkan, ketika Die Amsterdammers tampil di kompetisi Liga Champions Eropa pun, namaDonny van de Beekmencuat dan menjadi incaran klub klub besar eropa. Ia juga menjadi salah satu gelandang subur yang memberi kontribusi luar biasa untuk Ajax, satu musim tepat sebelum kedatangannya di United. Donny berhasil menyumbangkan 10 gol dan 11 assist dari 37 pertandingan, menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak kedua setelah Dusan Tadic.
Atas torehan menterengnya tersebut, pemain berusia 24 tahun itu masuk ke dalam nominasi peraih Ballon d'Or tahun 2019. Situasi sulit yang dialamiDonny van de Beekpun mendapatkan beberapa komentar pedas dari mantan pemainManchester United, salah satunya Rio Ferdinand. "Kalau saya jadi Donny, jelas saya akan memilih pergi, tidak ada yang perlu berbicara dengan saya. Jangan ada yang berbicara dengan saya," kata Ferdinand dilansir Sportbible.
"Saya suka Donny karena dia anak yang rendah hati. Namun, saya harus jujur, jika saya ada di sana, dia tidak akan di United sekarang. Dia pasti sudah pergi," lanjutnya. Dengan berbagai pertanyaan dan kritik yang terus disampaikan, Ole diminta untuk segera mengambil tindakan, agar bakat seorangDonny van de Beektak hilang begitu saja. Akan lebih menyakitkan bila pada akhirnya sang pemain lebih memilih untuk hengkang, dan berhasil tampil cemerlang bersama klub barunya.
Dan benar saja, saat ini, banyak tim tim besar eropa yang tertarik untuk mendatangkanDonny van de Beekpada bursa transfer tahun depan. Jurnalis ternama asal Italia, Fabrizio Romano pun telah mengabarkan bahwa jika ia tak mendapatkan menit bermain yang cukup setelah jeda Internasional, Donny akan memilih hengkah di bursa transfer bulan Januari. Dilansir Calciomercato dan Football Espana ,JuventusdanBarcelonatelah menyiapkan tawaran untuk memboyong Donny keluar dari Old Trafford.
Dua tim tersebut, membutuhkan tambahan baru di lini tengah agar bisa tetap bersaing dalam perebutan gelar juara di Liga domestik musim ini, dan nama Donny dirasa cocok untuk menambah amunisi mereka. Entah bagaimana pun,Donny van de Beekmemang harus segera angkat kaki dari Old Trafford, kesabarannya untuk menunggu kepercayaan dari Ole jelas sudah habis. Deretan pujian dan janji yang diberikan Ole hanyalah kalimat penghibur saja, dia harus mencari klub baru, yang benar benar percaya dan yakin dengan kemampuan yang dimilikinya.